Bagi anda pasangan muda yang baru saja menikah, mungkin anda mulai berpikir untuk memilih KB apa yang cocok digunakan. KB bukanlah tanggung jawab perempuan saja, sudah saatnya pria juga berpartisipasi memikirkannya. Apalagi apabila sang isteri sudah merasa tidak nyaman dengan KB yang digunakannya, karena timbul efek samping seperti kegemukan, tekanan darah tinggi, dan perdarahan per vaginam.
Sebagai alternatif, pria di Indonesia dapat memilih kondom atau vasektomi (kontrasepsi bedah). Sedangkan pil KB pria masih dalam tahap uji klinis. Saat ini keikutsertaan pria menggunakan alat KB hanya 1,6 persen. Jauh lebih rendah dibanding wanita yang mencapai 98,4 persen.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah bekerja sama dengan Universitas Airlangga yang kini sedang melakukan uji klinis dan memperbanyak sampel demi menjamin keamanan dan kemudahan penggunaan pil KB untuk pria Indonesia. Pil KB tersebut berasal dari bahan-bahan produksi dalam negeri termasuk daun gandarusa yang banyak digunakan untuk kontrasepsi oleh kaum pria di Papua. Tetapi karena pil KB ini harus dikonsumsi dalam jumlah banyak untuk mencapai efek terapi, tentunya kurang praktis. Oleh karena itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Pada suatu jurnal endokrinologi disebutkan penelitian eksperimental suatu bahan BMS 189453 yang dapat mengeblok reseptor asam retinoat (suatu zat untuk metabolisme vitamin A). Vitamin A ini merupakan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan dalam proses pembelahan dan kelangsungan hidup sel-sel sperma di testis. Cara kerja pil KB pria ini berbeda dengan pil KB perempuan yang berisi hormon sintetis.
Seperti kita ketahui bersama bahwa vitamin A berperan penting dalam mempertahankan fungsi penglihatan, tetapi penggunaan pil KB pria ini ternyata tidak mengganggu fungsi penglihatan. Para peneliti menyebutkan bahwa terdapat jalur yang berbeda antara fungsinya dalam proses penglihatan dengan proses produksi sperma.
Dalam suatu studi, peneliti memberikan pil ini pada hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan produksi sperma berhenti sehingga menyebabkan hewan coba ini mengalami kemandulan selama 2-4 minggu. Hal ini menunjukkan bahwa obat ini mempunyai efek temporer.
Sebelum digunakan secara luas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga pil KB pria ini dapat digunakan secara efektif dan aman. Semoga hal ini dapat segera terwujud:)
Sebagai alternatif, pria di Indonesia dapat memilih kondom atau vasektomi (kontrasepsi bedah). Sedangkan pil KB pria masih dalam tahap uji klinis. Saat ini keikutsertaan pria menggunakan alat KB hanya 1,6 persen. Jauh lebih rendah dibanding wanita yang mencapai 98,4 persen.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah bekerja sama dengan Universitas Airlangga yang kini sedang melakukan uji klinis dan memperbanyak sampel demi menjamin keamanan dan kemudahan penggunaan pil KB untuk pria Indonesia. Pil KB tersebut berasal dari bahan-bahan produksi dalam negeri termasuk daun gandarusa yang banyak digunakan untuk kontrasepsi oleh kaum pria di Papua. Tetapi karena pil KB ini harus dikonsumsi dalam jumlah banyak untuk mencapai efek terapi, tentunya kurang praktis. Oleh karena itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Pil KB pria tanpa hormon
Sedangkan studi di luar negeri meneliti suatu obat yang dapat menghambat produksi sperma. Saat ini penelitian mencapai tahap uji pada hewan coba. Hal ini memberikan harapan baru bagi perkembangan KB untuk pria.Pada suatu jurnal endokrinologi disebutkan penelitian eksperimental suatu bahan BMS 189453 yang dapat mengeblok reseptor asam retinoat (suatu zat untuk metabolisme vitamin A). Vitamin A ini merupakan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan dalam proses pembelahan dan kelangsungan hidup sel-sel sperma di testis. Cara kerja pil KB pria ini berbeda dengan pil KB perempuan yang berisi hormon sintetis.
Seperti kita ketahui bersama bahwa vitamin A berperan penting dalam mempertahankan fungsi penglihatan, tetapi penggunaan pil KB pria ini ternyata tidak mengganggu fungsi penglihatan. Para peneliti menyebutkan bahwa terdapat jalur yang berbeda antara fungsinya dalam proses penglihatan dengan proses produksi sperma.
Dalam suatu studi, peneliti memberikan pil ini pada hewan coba. Hasil penelitian menunjukkan produksi sperma berhenti sehingga menyebabkan hewan coba ini mengalami kemandulan selama 2-4 minggu. Hal ini menunjukkan bahwa obat ini mempunyai efek temporer.
Pil KB pria hormonal
Penelitian terdahulu tentang KB hormonal pada pria mengalami kegagalan karena kemungkinan timbulnya efek samping dan kurangnya komitmen pria menggunakan KB pil. Pengobatan hormonal menyebabkan risiko turunnya libido dan timbulnya pembesaran prostat (BPH). Hal ini berbeda pada pil KB pria tanpa hormon yang disebutkan tidak menimbulkan efek samping. Pil KB pria tanpa hormon ini bekerja dengan cepat dan beberapa saat setelah pil dihentikan, maka produksi sperma akan normal kembali.Sebelum digunakan secara luas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga pil KB pria ini dapat digunakan secara efektif dan aman. Semoga hal ini dapat segera terwujud:)
0 comments:
Post a Comment