Saat kita menjalani treatment facial tentunya kita tidak ingin melewatkan salah satu rangkaiannya yaitu ekstraksi komedo. Karena yang kita harapkan dengan facial, wajah kita jadi bersih, mulus, cerah dan bebas komedo serta jerawat.
Ekstraksi komedo dilakukan dengan cara menekan bagian kulit yang ada komedonya agar komedo yang ada di dalam pori-pori wajah bisa naik. Setelah itu, komedo ekstraktor akan dimasukkan ke dalam pori-pori kulit wajah, tepat di bagian yang ada komedonya, sehingga komedo mudah diambil.
Namun ternyata, di dunia medis saat ini, diketahui bahwa ekstraksi komedo berbahaya dan berdampak buruk sehingga tidak boleh dilakukan. Mengapa?
1. Menekan saraf
Ekstraksi komedo yang seringkali dilakukan dengan cara menekan kulit di sekitar komedo dapat menekan saraf, hal ini menimbulkan rasa sakit.
2. Melukai folikel sebasea
Tindakan ekstraksi komedo dapat melukai folikel sebasea atau lubang tempat komedo berada. Hal tersebut terjadi pada saat komedo dipaksa keluar dari lubangnya yang sempit, kemudian terjadi robekan atau luka di lubang tempat komedo berada. Luka tersebut akan mengalami proses penyembuhan secara otomatis tetapi akan meninggalkan bekas luka. Bekas luka tersebut semakin memburuk dan kompleks pada seseorang yang berbakat keloid.
3. Merusak jaringan sekitar
Ekstraksi komedo berukuran besar, bisa merusak jaringan sekitarnya. Hal ini terjadi akibat penekanan pada area berkomedo membuat komedo yang keluar hanya sebatas luas lubang pori-pori wajah saja, dan itulah komedo yang diambil. Namun, karena komedo berukuran besar, maka ada sebagian komedo yang tidak bisa melalui lubang pori, sehingga penekanan tersebut makin membuat sisa komedo tersebut masuk ke dalam. Komedo yang semakin masuk ke dalam tersebut bisa merusak jaringan di sekitarnya, sehingga membuat proses penyembuhan luka jadi lebih sulit. Selain itu, bisa berisiko untuk timbul jaringan ikat seperti keloid.
4. Menyebabkan jerawat
Komedo dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu komedo terbuka (black head) dan komedo tertutup (white head). Komedo terbuka ditandai dengan permukaan pori-pori kulit yang tampak menghitam. Sedangkan komedo tertutup berwarna seperti warna kulit. Khususnya pada komedo terbuka, adanya komedo tersebut membuat pori-pori membesar. Jika dilakukan ekstraksi, maka pori-pori akan makin membesar, sehingga menyebabkan jalan masuk bakteri jadi lebih besar. Hal ini yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.
5. Menimbulkan scar
Ekstraksi komedo juga bisa menimbulkan scar atau jaringan parut. Jaringan parut ini dapat berupa hipertrofi maupun hipotrofi. Hipertrofi adalah jaringan parut yang menonjol di permukaan kulit, bisa berupa keloid atau hypertrophic scar. Sedangkan hipotrofi atau atrofi adalah jaringan parut yang berbentuk cekung. Cekungan tersebut akan membuat wajah bopeng. Scar timbul jika ekstraksi komedo dilakukan pada komedo yang mengalami peradangan, dan pada orang dengan bakat sikatrik (jaringan parut / keloid). Untuk mengetahui apakah kita berbakat keloid, dengan cara melihat bekas jerawat sebelumnya, apakah terdapat jaringan parut atau tidak.
6. Kulit menjadi tidak elastis
Ekstraksi komedo bisa menimbulkan jaringan parut atau scar. Adanya jaringan parut menyebabkan kulit menjadi tidak elastis dibandingkan kulit normal.
7. Menyebabkan fibrosis
Ekstraksi komedo juga bisa menimbulkan terbentuknya fibrosis yaitu perubahan jaringan kulit dermis menjadi jaringan ikat. Oleh karena mengenai jaringan kulit yang lebih dalam, maka fibrosis ini sangat sulit dipulihkan.
8. Rasa ketergantungan
Selain risiko fisik, ekstraksi komedo juga bisa menimbulkan ketergantungan psikis. Pada umumnya orang akan merasa lebih lega dan merasa kulit wajahnya lebih bersih setelah dilakukan ekstraksi. Padahal kepuasan tersebut adalah kepuasan psikis saja, sehingga ekstraksi koedo akan dilakukan terus secara berulang-ulang seperti ketagihan. Ekstraksi komedo secara berulang-ulang dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan, pori-pori membesar, sehingga proses penyembuhan kulit paska ekstraksi pun akan lebih lama.
Jadi karena ekstraksi komedo berbahaya, mulai sekarang jauhkan tangan anda dari komedo dan jerawat serta buang jauh-jauh ekstraktor komedo anda.
Salam cantik:)
Ekstraksi komedo dilakukan dengan cara menekan bagian kulit yang ada komedonya agar komedo yang ada di dalam pori-pori wajah bisa naik. Setelah itu, komedo ekstraktor akan dimasukkan ke dalam pori-pori kulit wajah, tepat di bagian yang ada komedonya, sehingga komedo mudah diambil.
Namun ternyata, di dunia medis saat ini, diketahui bahwa ekstraksi komedo berbahaya dan berdampak buruk sehingga tidak boleh dilakukan. Mengapa?
1. Menekan saraf
Ekstraksi komedo yang seringkali dilakukan dengan cara menekan kulit di sekitar komedo dapat menekan saraf, hal ini menimbulkan rasa sakit.
2. Melukai folikel sebasea
Tindakan ekstraksi komedo dapat melukai folikel sebasea atau lubang tempat komedo berada. Hal tersebut terjadi pada saat komedo dipaksa keluar dari lubangnya yang sempit, kemudian terjadi robekan atau luka di lubang tempat komedo berada. Luka tersebut akan mengalami proses penyembuhan secara otomatis tetapi akan meninggalkan bekas luka. Bekas luka tersebut semakin memburuk dan kompleks pada seseorang yang berbakat keloid.
3. Merusak jaringan sekitar
Ekstraksi komedo berukuran besar, bisa merusak jaringan sekitarnya. Hal ini terjadi akibat penekanan pada area berkomedo membuat komedo yang keluar hanya sebatas luas lubang pori-pori wajah saja, dan itulah komedo yang diambil. Namun, karena komedo berukuran besar, maka ada sebagian komedo yang tidak bisa melalui lubang pori, sehingga penekanan tersebut makin membuat sisa komedo tersebut masuk ke dalam. Komedo yang semakin masuk ke dalam tersebut bisa merusak jaringan di sekitarnya, sehingga membuat proses penyembuhan luka jadi lebih sulit. Selain itu, bisa berisiko untuk timbul jaringan ikat seperti keloid.
4. Menyebabkan jerawat
Komedo dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu komedo terbuka (black head) dan komedo tertutup (white head). Komedo terbuka ditandai dengan permukaan pori-pori kulit yang tampak menghitam. Sedangkan komedo tertutup berwarna seperti warna kulit. Khususnya pada komedo terbuka, adanya komedo tersebut membuat pori-pori membesar. Jika dilakukan ekstraksi, maka pori-pori akan makin membesar, sehingga menyebabkan jalan masuk bakteri jadi lebih besar. Hal ini yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.
5. Menimbulkan scar
Ekstraksi komedo juga bisa menimbulkan scar atau jaringan parut. Jaringan parut ini dapat berupa hipertrofi maupun hipotrofi. Hipertrofi adalah jaringan parut yang menonjol di permukaan kulit, bisa berupa keloid atau hypertrophic scar. Sedangkan hipotrofi atau atrofi adalah jaringan parut yang berbentuk cekung. Cekungan tersebut akan membuat wajah bopeng. Scar timbul jika ekstraksi komedo dilakukan pada komedo yang mengalami peradangan, dan pada orang dengan bakat sikatrik (jaringan parut / keloid). Untuk mengetahui apakah kita berbakat keloid, dengan cara melihat bekas jerawat sebelumnya, apakah terdapat jaringan parut atau tidak.
6. Kulit menjadi tidak elastis
Ekstraksi komedo bisa menimbulkan jaringan parut atau scar. Adanya jaringan parut menyebabkan kulit menjadi tidak elastis dibandingkan kulit normal.
7. Menyebabkan fibrosis
Ekstraksi komedo juga bisa menimbulkan terbentuknya fibrosis yaitu perubahan jaringan kulit dermis menjadi jaringan ikat. Oleh karena mengenai jaringan kulit yang lebih dalam, maka fibrosis ini sangat sulit dipulihkan.
8. Rasa ketergantungan
Selain risiko fisik, ekstraksi komedo juga bisa menimbulkan ketergantungan psikis. Pada umumnya orang akan merasa lebih lega dan merasa kulit wajahnya lebih bersih setelah dilakukan ekstraksi. Padahal kepuasan tersebut adalah kepuasan psikis saja, sehingga ekstraksi koedo akan dilakukan terus secara berulang-ulang seperti ketagihan. Ekstraksi komedo secara berulang-ulang dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan, pori-pori membesar, sehingga proses penyembuhan kulit paska ekstraksi pun akan lebih lama.
Jadi karena ekstraksi komedo berbahaya, mulai sekarang jauhkan tangan anda dari komedo dan jerawat serta buang jauh-jauh ekstraktor komedo anda.
Salam cantik:)
0 comments:
Post a Comment