Orgasme pada perempuan: Fakta atau mitos? (1)

Posted by Andini On 1 comments
orgasm Beberapa teman perempuan saya mengungkapkan bahwa mereka tidak menikmati hubungan seksual dengan pasangannya. Bahkan setelah bertahun-tahun menikah, mereka merasa hanya “melayani” suami sebagai kewajiban seorang isteri. Sedangkan pada pasangan yang lebih moderat, sang isteri tidak segan untuk menolak berhubungan seksual dengan berbagai alasan. Fenomena tersebut terjadi mungkin karena isteri tidak merasa membutuhkan berhubungan seksual karena tidak menikmatinya.
Kebanyakan perempuan di Indonesia (termasuk yang bekerja di bidang medis sekalipun) tidak mengenal tentang hubungan seksual. Hal ini disebabkan budaya masyarakat yang tertutup terhadap masalah seksual sehingga masih dianggap tabu dan sifat perempuan yang tidak mau terbuka terhadap pasangan.
Sekitar tahun 70-an, orgasme pada perempuan hanyalah sebuah mitos. Bahkan dunia medis menyebutkan adalah wajar jika sebagian besar perempuan tidak mengalaminya. Saat ini opini tersebut telah berubah. Setiap perempuan seharusnya mengalami orgasme saat berhubungan seksual. Bahkan para ahli seksual berpendapat sebagian besar perempuan dapat mengalami multiple orgasm.

Orgasme pada Perempuan  

Apa yang terjadi pada tubuh perempuan selama klimaks sangat mirip dengan tubuh pria saat terjadi ejakulasi. Dengan kata lain, timbul perasaan meningkatnya rangsangan, hingga sampai pada satu titik dimana semuanya melayang hingga timbul kenikmatan yang luar biasa. Peristiwa orgasme ini ditandai timbulnya gelombang kontraksi otot-otot vagina serta otot rahim, yang terjadi hampir setiap beberapa detik.
Orgasme pada pria ditandai dengan keluarnya cairan mani. Tentu saja hal ini tidak terjadi pada perempuan. Pada sebagian kecil perempuan melepaskan sejumlah cairan dari dalam uterus saat orgasme. Tetapi bukan berarti semua perempuan juga mengalami ejakulasi seperti pada pria.
Saat pria dan wanita mengalami orgasme, tubuh akan melepaskan zat endorphin (endogenous morphine). Ini adalah morphin alami yang dikeluarkan oleh tubuh manusia. Seperti halnya morphine, endorphin ini menimbulkan rasa rileks, nyaman, mempunyai efek analgesia (anti nyeri).

Multiple Orgasm

Perbedaan lain antara orgasme pada pria dan wanita adalah: sesudah klimaks pertama, kebanyakan wanita dapat mencapai klimaks lagi dalam 1-2 menit.
Kemampuan ini sangat jarang terjadi pada pria. Sangat sedikit perempuan muda yang dapat mencapai multiple orgasm, karena kemampuan untuk ini harus dipelajari. Dengan bantuan pasangan yang terampil, banyak perempuan dapat mencapainya.
Setelah orgasme tercapai, muncul perasaan rileks, menyenangkan, lebih intim terhadap pasangan. Perasaan ini berguna bagi seorang ibu yang telah lelah seharian mengurus anak, rumah, kadang juga bekerja di luar rumah. Hal ini tentu saja positif bagi kehidupan pernikahan.
Bagaimana cara membawa pasangan perempuan mencapai orgasme? Saya akan membahas pada postingan berikutnya. :)





1 comments:

Post a Comment