Potensi undur-undur sebagai obat diabetes

Posted by Andini On 2 comments
undur-undu Kalau Anda pernah tinggal di desa, atau memang asli orang desa, pasti tahu hewan yang namanya undur-undur. Hewan kecil ini suka hidup di tanah berdebu/berpasir dan gampang dikenali dari ‘rumahnya’ yang berbentuk kerucut terbalik (lihat gambar).
Konstruksi rumah seperti ini bukannya tanpa tujuan. Bentuk kerucut terbalik ini oleh para insinyur undur-undur sengaja dibuat untuk menjebak hewan yang lebih kecil, misalnya semut, sebagai santapan harian mereka.
Hewan yang dalam dunia Biologi disemati nama Latin Myrmeleon ini sebenarnya merupakan tahap larva dari capung jarum (Jawa: kinjeng dom). Capung jenis ini bentuknya mirip dengan capung yang umumnya dilihat, tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih panjang mirip jarum. Waktu masih larva hidup di tanah, menjelang dewasa nanti dia mengalami metamorfosis menjadi capung yang bersayap. Jadi dalam klasifikasi si undur-undur ini termasuk kelompok Insecta, ordo Neuroptera (sayap bentuknya kayak jala). Karena termasuk Neuroptera maka si undur-undur ini mengalami metamorfosis sempurna. Jadi bentuknya ketika masih kecil beda banget dengan bentuk setelah metamorfosis menjadi capung jarum.
undur-undu
capung jarum
Inilah ujud asli si Myrmeleon alias undur-undur waktu masih baby

Ini yang disebut capung jarum hasil metamorfosis si undur-undur. Lebih cantik daripada masa kecil ya?
rumah undur-undur
rumah undur-undur2
Kompleks perumahan para undur-undur. Semua tipe yang tersedia berbentuk kerucut terbalik.

Disain rumah sangat efektif untuk mencari makan.
Undur-undur ini ternyata bisa digunakan untuk mengobati penyakit diabetes (kencing manis). Sebenarnya ini bukan hal baru, karena sudah banyak kok orang yang menggunakan undur-undur untuk pengobatan alternatif diabetes. Begitu terkenalnya metode pengobatan ini, sehingga mereka yang bermata jeli melihat peluang ini sebagai lahan bisnis: jualan undur-undur! Peluang ini muncul karena di perkotaan susahnya setengah mati kalo mau nyari undur-undur. Kalo mau gampang dan gratis silahkan berburu di pedesaan.
Kemampuan mengobati kencing manis ini dikarenakan undur-undur mengandung zat yang disebut sulfonilurea. Zat ini mampu bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas pankreas dalam membentuk insulin. Seperti diketahui, diabetes disebabkan karena insulin yang diproduksi pankreas menurun. Padahal insulin diperlukan untuk mengubah glukosa (gula darah) menjadi glikogen (gula hati/gula otot). Ini berakibat kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi sedemikian rupa, sehinga kelebihan glukosa tadi terbuang bersama air kencing. Makanya penyakit ini disebut kencing manis.
Nah, efek dari sulfonilurea tadi mampu merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak. Kalau produksi insulin meningkat berarti kadar glukosa bisa diturunkan. Ini sudah terbukti secara medis, bahkan banyak para dokter menganjurkan pasiennya untuk memakan undur-undur untuk pengobatan diabetes.
Trus cara konsumsinya bagimana? Ya gampang! Tinggal cari undur-undur terus langsung telan saja. Bisa juga diminum pakai air seperti kalau minum pil. Kalo jijik bisa diakali dengan memakai kapsul kosong. Beli kapsul kosongan di apotik terus masukkan 3 – 5 ekor ke dalam kapsul baru ditelan atau diminum.
Konsumsi undur-undur ini bisa dilakukan setiap hari atau sampai kadar gula darah stabil. Yang harus diingat, sebaiknya mengkonsumsi undur-undur yang masih hidup tanpa harus dibersihkan air terlebih dahulu. Kalau terkena air khasiatnya akan hilang atau berkurang, karena dipercaya salah satu bagian yang bermanfaat dari hewan ini adalah rambutnya.
Satu hal yang menurut saya perlu diluruskan. Penggunaan undur-undur sebenarnya bukan untuk pengobatan diabetes. Secara fisiologis sebenarnya diabetes tidak bisa disembuhkan, apalagi penderita diabetes yang genetik. Penggunaan undur-undur ini hanya untuk membantu meningkatkan produksi insulin oleh pankreas sehingga kadar gula darah menjadi normal. Konsekuensinya, agar gula darah selalu stabil penderita harus rutin mengkonsumsi undur-undur. Cara ini sangat tepat guna bagi penderita diabetes di pedesaan atau pedalaman yang sulit memperoleh injeksi insulin. Selain lebih murah juga tidak perlu suntikan. Jadi tidak akan menimbulkan trauma bagi yang takut sama jarum suntik.
Yang paling gampang diabetes diobati dengan minum obat herbal ini.

2 comments:

dhskom said...

UP DATE HARGA:Untuk pemesanan, hubungi : Bpk. Dede Hermawan Hp 081221415838. Cukup sms-kan nama penerima dan alamat lengkap, undur-undur segera dikirim sesuai permintaan

80 ekor untuk harga 50rb
180 ekor untuk harga 100rb
400 ekor untuk harga 200rb
750 ekor Untuk harga 300rb
1.000 ekor untuk harga 400rb
1.250 ekor untuk harga 500rb
Atau
65 ekor + 15 kapsul kosong untuk harga 50rb
150 ekor + 30 kapsul kosong untuk harga 100rb
350 ekor + 60 kapsul kosong untuk harga 200rb
600 ekor + 120 kapsul kosong Untuk harga 300rb
850 ekor + 200 kapsul kosong untuk harga 400rb
1.100 ekor + 250 kapsul kosong untuk harga 500rb

undur2 ditempatkan satu2 jd kecil kemungkinan undur2 mati.
Cara pembayaran dengan sistem kepercayaan tingkat tinggi dengan cara boleh bayar dulu boleh barang dulu lalu bayar. kurang jelas hub 081221415838 / d2h.skom@yahoo.com / dhskom388@gmail.com

dhskom said...

UP DATE HARGA:Untuk pemesanan, hubungi : Bpk. Dede Hermawan Hp 081221415838. Cukup sms-kan nama penerima dan alamat lengkap, undur-undur segera dikirim sesuai permintaan

80 ekor untuk harga 50rb
180 ekor untuk harga 100rb
400 ekor untuk harga 200rb
750 ekor Untuk harga 300rb
1.000 ekor untuk harga 400rb
1.250 ekor untuk harga 500rb
Atau
65 ekor + 15 kapsul kosong untuk harga 50rb
150 ekor + 30 kapsul kosong untuk harga 100rb
350 ekor + 60 kapsul kosong untuk harga 200rb
600 ekor + 120 kapsul kosong Untuk harga 300rb
850 ekor + 200 kapsul kosong untuk harga 400rb
1.100 ekor + 250 kapsul kosong untuk harga 500rb

undur2 ditempatkan satu2 jd kecil kemungkinan undur2 mati.
Cara pembayaran dengan sistem kepercayaan tingkat tinggi dengan cara boleh bayar dulu boleh barang dulu lalu bayar. kurang jelas hub 081221415838 / d2h.skom@yahoo.com / dhskom388@gmail.com

Post a Comment