Pemutihan kulit, amankah?

Posted by Andini On 6 comments

9621a40f91ca4fdb1c378400be976a19.wix_mp_256 Kulit putih identik dengan cantik, oleh karena itu kebanyakan kaum hawa berlomba-lomba mencoba berbagai produk kecantikan untuk memutihkan kulitnya. Tetapi apakah semua produk kecantikan itu aman, berikut ini dibahas berbagai metode pemutihan kulit serta cara kerjanya.
Pemutihan kulit, pencerahan kulit dan pengelupasan kulit adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang bertujuan untuk mencerahkan kulit dengan cara mengurangi konsentrasi melanin (zat warna kulit).
Pemutihan kulit yang dapat mengurangi atau mengeblok produksi melanin pada umumnya bekerja dengan cara menghambat pembentukan suatu zat tyrosinase. Perawatan ini yang terbanyak berupa lotion topikal atau gel berisi bahan-bahan penghambat melanin dan retinoid. Bisa juga digunakan bahan-bahan alami atau metode laser, tentunya dengan mempertimbangkan respon terapi.
Berikut ini bahan-bahan kimia penghambat pembentukan melanin:

Mercury

Banyak produk pemutih kulit menggunakan bahan toksik mercury antara lain mercury (II) chloride atau ammoniated mercury. Sejak tahun 1990 di USA, bahan ini dilarang penggunaannya oleh karena mercury akan terakumulasi di kulit dan pemakaian jangka panjang menimbulkan efek menghitamkan kulit. Bahkan beberapa studi menunjukkan pada pemakaian jangka panjang, mercury akan terserap masuk aliran darah dan terakumulasi pada organ tubuh penting seperti ginjal. Tentu saja hal ini berbahaya bagi kesehatan kita.

Hydroquinone

Berbagai literatur medis menyebutkan hydroquinone sebagai bahan topikal utama untuk menghambat pembentukan melanin. Hal ini berhubungan dengan perannya sebagai antioksidan poten. Hydroquinone topikal dalam sediaan kosmetik 2% - 4%. Sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dapat dipakai untuk tujuan medis. Hydroquinone topikal dapat digunakan dalam sediaan murni atau dikombinasi dengan tretinoin 0,05% – 0,1%. Penelitian menunjukkan efektivitas hydroquinone dan tretinoin untuk mencegah pengaruh sinar matahari atau hormonal terhadap timbulnya melasma (flek kulit).
Hydroquinone adalah suatu penghambat produksi melanin yang kuat, hal ini berarti mencegah penghitaman kulit. Hydroquinone tidak membuat kulit terkelupas tetapi mencerahkan kulit, dengan cara mengganggu pembentukan dan produksi melanin.
Melanin adalah suatu zat warna kulit yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit pada kulit. Melanin ini terbentuk terutama apabila kulit terpapar oleh sinar matahari. Terbentuknya melanin justru melindungi kulit dari efek ultraviolet yang merupakan salah satu faktor risiko timbulnya kanker kulit. Oleh karena itu beberapa negara melarang penggunaan Hydroquinone, contohnya : Perancis.
Keamanan penggunaan hydroquinone menjadi perhatian, beberapa studi menunjukkan efek sampingnya yang rendah jika digunakan dalam konsentrasi kecil. Hal yang berbeda ditunjukkan pada pemakaian hydroquinone konsentrasi tinggi atau zat-zat lain seperti glukokortikoid atau mercury iodine. Risiko timbulnya efek samping lebih tinggi pada perempuan Afrika. Hydroquinone menunjukkan timbulnya leukemia pada tikus percobaan dan hewan lainnya. Uni Eropa melarang pemakaian bahan ini pada industri kosmetik sejak tahun 2001, tetapi pada negara-negara berkembang bahan ini tetap dipakai secara ilegal. Kosmetik berbahan dasar hydroquinone dijual di pasaran USA sebagai obat bebas, tetapi dengan konsentrasi tidak lebih dari 2%.
Pemakaian hydroquinone dapat menimbulkan iritasi kulit, terutama pada konsentrasi 4% dan lebih banyak terjadi pada pemakaian cream dengan kombinasi tretinoin. Beberapa peresepan menggunakan kombinasi hydroquinone 4%, tretinoin dan kortison. Kortison ini mempunyai efek sebagai anti inflamasi. Efek negatif penggunaan jangka panjang kortison (penipisan kulit dan kerusakan kolagen) bisa dinetralisir oleh efek positif tretinoin. Terdapat beberapa bahan pencerah yang lebih aman tetapi harganya lebih mahal.

Bahan alternatif hydroquinone

Beberapa bahan pencerah alternatif berasal dari bahan alami. Antara lain: Mitracarpus scaber extract, Uva ursi (bearberry) extract, Morus bombycis (mulberry), Morus alba (white mulberry), dan Broussonetia papyrifera (paper mulberry). Semua bahan tersebut berisi arbutin (nama kimianya hydroquinone-beta-D-glucoside), bahan ini menghambat produksi melanin kulit. Bentuk murni arbutin secara lebih poten mampu mencerahkan kulit (alpha-arbutin, beta-arbutin, and deoxy-arbutin). Beta-Arbutin juga lebih dikenal sebagai Bearberry extract.
Beberapa penelitian menunjukkan pemakaian bahan topikal azelaic acid 15% - 20% mempunyai efektivitas yang sama dengan hydroquinone, dengan efek samping yang lebih rendah. Pemakaian tretinoin sendiri efektif untuk mengatasi hiperpigmentasi akibat efek sinar matahari. Kojic acid, dalam sediaan murni atau dikombinasikan dengan glycolic acid atau hydroquinone, juga menunjukkan hasil yang bagus oleh karena perannya dalam menghambat tyrosinase (meskipun kojic acid kurang stabil dan potensi menimbulkan efek negatif pada kulit). Beberapa ekstrak tumbuhan dan vitamin C juga terbukti efektif dalam menghambat produksi melanin.
Beberapa literatur menyebutkan Niacinamide merupakan bahan pencerah alternatif yang aman dipakai secara topikal di kulit dan sekitar kemaluan. Menurut perusahaan kosmetik, bahan ini tidak mempunyai efek samping dan dapat mengurangi munculnya jerawat, juga meningkatkan kelembaban kulit  serta mengurangi keriput halus.
Bahan-bahan lain yang sedang dalam penelitian mengenai potensi mencerahkan wajah yaitu licorice extract (khususnya glabridin), azelaic acid, dan vitamin C berbentuk stabil (L-ascorbic acid, ascorbic acid, and magnesium ascorbyl phosphate).
Terdapat sejumlah kecil penelitian yang menunjukkan suplemen oral antara lain pomegranate extract, ellagic acid, vitamin E, dan ferulic acid dapat menghambat produksi melanin.

Arbutin

Arbutin berasal dari daun bearberry, cranberry, mulberry atau blueberry shrubs, dan juga terdapat pada kebanyakan pear. Bahan-bahan ini dapat menghambat produksi melanin. Arbutin dan ekstrak tumbuhan yang lain merupakan alternatif pencerah wajah yang aman. Studi medis telah menunjukkan efisiensi arbutin untuk mencerahkan wajah.

Tretinoin

Penelitian menunjukkan penggunaan Tretinoin (juga disebut sebagai all-trans retinoic acid) efektif untuk mengobati perubahan warna kulit.
Saat menggunakan tretinoin harus menghindari sinar matahari. Pemakaian tretinoin membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar UVA dan UVB.

Alpha hydroxy acids

Alpha hydroxy acids (AHAs) — terdiri atas lactic acid dan glycolic aci. Penggunaan AHA berkonsentrasi 4% - 15% tidak efektif untuk menghambat melanin dan tidak bermanfaat sebagai pencerah kulit. Pada konsentrasi ini, AHA bermanfaat untuk merangsang penggantian kulit dan mengangkat kulit superfisial yang rusak (eksfoliasi) dimana sel-sel hiperpigmentasi terakumulasi. Pada penelitian lain menunjukkan AHA bermanfaat untuk menghambat pembentukan melanin selain eksfoliasi.
Peeling (pengelupasan kulit) menggunakan bahan alpha hydroxy acid (konsentrasi 50% atau lebih) dapat mengangkat kulit yang menghitam. Metode ini hanya dapat dilakukan oleh dokter yang mempunyai kompetensi melakukan peeling.

Kojic acid

Kojic acid adalah adalah produk sampingan dari proses fermentasi beras yang digunakan pada industri sake (minuman fermentasi beras Jepang). Beberapa penelitian menunjukkan kojic acid efektif menghambat produksi melanin. Tetapi produk ini kurang stabil, paparan udara atau sinar matahari dapat membuat perubahan warna dan mengurangi efektivitasnya. Pemakaian bahan kojic acid mungkin mempunyai efek karsinogen. Studi lain menunjukkan bahan ini dapat menimbulkan alergi dan iritasi kulit.

Azelaic acid

Azelaic acid adalah komponen padi-padian antara lain gandum, gandum hitam, dan barley. Formulasi cream ini mengandung bahan aktif 20%. Azelaic acid digunakan sebagai obat jerawat, tetapi juga efektif untuk pengobatan hiperpigmentasi kulit.

Vitamin C

Magnesium ascorbyl phosphate, L-ascorbic acid, ascorbyl glucosamine, dan ascorbic acid adalah berbagai macam vitamin C. Bermanfaat sebagai antioksidan kulit. Beberapa studi menunjukkan manfaat vitamin C untuk menghambat produksi melanin. Untuk tujuan ini, digunakan vitamin C konsentrasi tinggi (> 5%). Bahan ini jarang digunakan dalam industri kosmetik.

Bahan-bahan depigmentasi

Depigmentasi kulit diderita oleh penderita vitiligo, berupa bercak-bercak terang dan gelap. Individu ini biasa menggunakan cream topikal yang berisi monobenzone untuk menyamarkan bercak-bercak kulit ini. Monobenzone bisa merusak melanosit (sel-sel kulit penghasil melanin) dan merupakan bahan depigmentasi permanen. Bahan kimia lain yang digunakan adalah mequinol. Dalam perkembangannya cream monobenzone ini dalam dosis rendah dipakai untuk mencerahkan kulit. Tetapi, monobenzone tidak direkomendasikan untuk dipakai pada kasus selain vitiligo.

Terapi Laser

Metode laser baik ablasi dan non ablasi dapat memperbaiki kondisi melasma. Tetapi hasilnya tidak selalu konsisten, dan telah dilaporkan beberapa efek diantaranya hipopigmentasi dan hiperpigmentasi. 

Cryosurgery

Metode lain sebagai terapi alternatif adalah cryosurgery memakai nitrogen cair. Prinsip terapi ini yaitu melakukan kontrol terhadap sel-sel kulit yang rusak sehingga dapat merangsang proses regenerasi sel kulit secara alami. Produksi melanin yang berlebihan akan terkumpul di permukaan dan terjadi pengelupasan dalam beberapa hari. Hal ini bermanfaat jika prosedur ini dikerjakan pada area sensitif seperti daerah genital. Keberhasilan terapi ini juga tergantung dari kedalaman hiperpigmentasi. Flek pada banyak area tubuh bisa diterapi dengan prosedur ini.

Kontroversi

Pada beberapa tahun terakhir, pencerahan kulit menjadi kontroversi karena bisa menimbulkan efek negatif. Terdapat beberapa bukti bahwa penggunaan bahan pemutih kulit seperti hydroquinone dan mercury menimbulkan efek berbahaya. Hydroquinone saat ini dilarang pemakaiannya di daerah Eropa dan di beberapa negara lain obat ini hanya boleh dipakai dengan indikasi khusus dari dokter.
Saat ini sudah mulai dipasarkan produk pencerah kulit yang bebas toksik. Tetapi tentu saja sebanding dengan harganya. Jepang dan Asia Pacifik merupakan pengguna terbesar produk pencerah kulit berkualitas tinggi. Sedangkan di negara berkembang masih banyak dipasarkan produk pemutih kulit terlarang. 
Sering kita dengar beauty is pain bahwa kalau anda ingin cantik, anda harus mau sakit. Tetapi apakah kita mau mengambil risiko sakit yang bisa jadi berkepanjangan hanya demi penampilan luar?
Kalau anda ingin mempercantik kulit anda, pastikan produk yang anda pakai tidak mengandung bahan-bahan berbahaya atau berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter yang berkompeten.




























6 comments:

Anonymous said...

keren dok artikelnya .. :)
by : Bagoezt Speedz Subterranean

iftieva said...

like it. Thanks yaa bt referensi pilih produk yg aman

Anonymous said...

wow bgt nih dok, jadi lebih jelas ukt pertimbangan memilih perawatan yg baik

Anonymous said...

Like this...cool...

Unknown said...

bantu q bgt bwt pilah2 mn yg bgus. thank's ya..

Anonymous said...

dokter kl ligninase bgmn dokter? Aman g?

Post a Comment